Hakikat manusia menurut al-Qur’an ialah bahwa
manusia itu terdiri dari unsur jasmani, unsur akal, dan unsur ruhani. Ketiga
unsur tersebut sama pentingnya untuk di kembangkan. Sehingga konsekuensinya
pendidikan harus di desain untuk mengembangkan jasmani, akal, dan ruhani manusia.
Unsur jasmani merupakan salah satu esensi ( hakikat ) manusia
sebagai mana dijelaskan dalam al-Qur’an surat
al-baqarah ayat 168 yang artinya “ Hai sekalian manusia makanlah yang halal
lagi baik dari apa yang terdapat dari bumi, dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syetan karena sesungguhnya syuetan itu adalah musuh yang nyata
bagimu “
Akal adalah salah satu aspek terpenting dalam
hakikat manusia. Akal digunakan untuk berpikir, sehingga hakikat dari manusia
itu sendiri adalah ia mempunyai rasa ingin, mempunyai rasa mampu, dan mempunyai
daya piker untuk mengetahui apa yang ada di dunia ini.
Sedangkan aspek ruhani manusia di jelaskan dalam
al-Qur’an surat
al-Hijr ayat 29 yang artinya “ Tatkala aku telah menyempurnakan kejadiannya,
aku tiupkan kedalamnya ruhku.kedalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan
bersujud “Dalam al-quran istilah manusia ditemukan 3 kosa kata yang berbeda dengan makna manusia, akan tetapi memilki substansi yang berbeda yaitu kata basyar, insan dan al-nas.
Kata
basyar dalam al-quran disebutkan 37 kali salah satunya al-kahfi : innama anaa
basyarun mitlukum (sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu).
Kata basyar selalu dihubungkan pada sifat-sifat biologis, seperti asalnya dari
tanah liat, atau lempung kering (al-hijr : 33 ; al-ruum : 20), manusia makan
dan minum (al-mu’minuum : 33).
Kata
insan disebutkan dalam al-quran sebanyak 65 kali, diantaranya (al-alaq : 5),
yaitu allamal insaana maa lam ya’ (dia mengajarkan manusia apa yang tidak
diketahuinya). Konsep islam selalu dihubungkan pada sifat psikologis atau
spiritual manusia sebagai makhluk yang berpikir, diberi ilmu, dfan memikul
amanah (al-ahzar : 72). Insan adalah makhluk yang menjadi (becoming) dan terus
bergerak maju ke arah kesempurnaan.
Kata
al-nas disebut sebanyak 240 kali, seperti al-zumar : 27 walakad dlarabna
linnaasi fii haadzal quraani min kulli matsal (sesungguhnya telah kami buatkan
bagi manusia dalam al-quran ini setiap macam perumpamaan). Konsep al-nas
menunjuk pada semua manusia sebagai makhluk social atau secara kolektif.
Manusia adalah makhluk hidup yang paling
menarik dibandingkan dengan makhluk ciptaan tuhan yang lain.karena hal
itulah,pembahasan mengenai manusia telah menjadi sasaran studi sejak dahulu
kala. Para ahli telah mengkaji manusia dengan berbagai persepsi.ini terbuki
dari banyaknya penamaan manusia dalam ilmu sejarah.misalnya homo sapiens
(manusia berakal),homo economicus (manusia ekonomi)dsb. Manusia perlu mengenal
dan memahami hakekat dirinya sendiri agar mampu mewujudkan eksistensi dirinya.
Pengalaman dan pemahaman ini akan mengantar manusia kepada kesediaan mencari
makna dan arti kehidupan,sehingga hidupnya tidak menjadi sia-sia. Dalam
pengertian ini dimaksudkan makna dan arti sebagai hamba allah,dalam rangka
menjalankan hak dan kewajiban atau kebebasan dan tanggungjawab mencari
ridhanya(Hadari Nawawi 1993: 63-64).
Manusia
memang makhluk istimewa dibanding jenis makhluk lainnya. Al-quran secara
mencolok mengangkatnya sebagai suatu sosok yang unik dalam term-term tertentu
seperti; insiyya,anasiyya,unas,ins,insane,an-nas.selain
itu,ada sementara pendapat yang mengatakan bahwa kata adam dapat dkatakan sebagai term yang mewakili manusia
(fakh-ruddin,et.al.,1992:7-8).
Di
dalam al quran manusia disebut antara lain dengan bani adam (QS
al-isra(17:70),basyar (QS al kahfi (18):110),al inan (QS al insan (76):1),an
nas (QS an nas(114:1) sesuai dengan isi al quran dan al hadits,berbunyi sbb:
surat (al insan) manusia adalah makhluk ciptaan allah yang memiliki potensi
untuk beriman kepada allah.selain itu,manusia dan makhluk lain memiliki ciri
utama yaitu :
1) Manusia
adalah makhluk yang paling unik.
Hal ini tertuang dalam
(QS at Tin : 95)
“Sesungguhnya kami
telah menjadikan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,” karena itu pula, keunikannya dapat
dilihat dari bentuk struktur tubuhnya. Betapa maha besarnya allah swt menciptakan
makhluk yang paling sempurna.
2) Manusia
memiliki potensi daya/kemampuan yang mungkin dapat dikembangkan.
Hal ini tertuang dalam (QS al a’raf
(7):172 yang berisi:
“sesungguhnya sejak
awal,dari tempat asalnya manusia telah mengakui tuhan,telah bertuhan,dan
berketuhanan.
3) Manusia
diciptakan allah untuk megabdi kepadanya.
Tugas manusia untuk
mengabdi kepada allah dengan tegas dinyatakannya dalam al-quran surat az
zariyat (51:56).dengan terjemahan,”tidak kujadikan jin dan manusia,kecuali
untuk mengabdi kepadaku
4) Manusia
diciptakan tuhan untuk menjadi khalifah di bumi.hal itu tertuang dalam firman
allah dalam surat al baqarah (2):30).yaitu:
Perkataan “menjadi khalifah” dalam ayat
tersebut mengandung makna bahwa allah
menjadikan manusia wakil atau pemegang kekuasaannya mengurus dunia
dengan jalan melaksanakan segala yang di ridhainya di muka bumi ini
5) Disamping
akal,manusia dilengkapi allah dengan perasaan dan kemauan/kehendak).
sesuai dengan surat
al-kahfi (18:29) yaitu:“kebenaran itu datangnya dari tuhanmu,barang siapa yang
mau beriman hendaklah ia beriman dan barang siapa yang tidak ingin
beriman,biarlah ia kafir”
6) Secara
individual manusia bertanggungjawab atas segala perbuatannya
hal ini tertuang dalam
surat at-thur (5) yang berbunyi “setiap orang (manusia) terikat”.dalam arti
bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya.
7) Berakhlak
Berakhlak adalah ciri
utama manusia dibandingkan dengan makhluk lain.artinya manusia adalah makhluk
yang diberi allah kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang buruk.berakhlak
merupakan komponen ketiga agama islam.kedudukan itu dapat dilihat dari sunah
nabi yang mengatakan bahwa beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar