Udang adalah binatang yang
hidup di perairan, khususnya sungai, laut, atau danau. Udang dapat ditemukan di hampir semua
"genangan" air yang berukuran besar baik air tawar, air payau,
maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa
ribu meter di bawah permukaan. Udang biasa dijadikan makanan laut (seafood).
Dalam bahasa
Banjar disebut hundang.
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Upafilum: Crustacea
Kelas: Malacostraca
Ordo: Decapoda
Upaordo: Pleocyemata
Infraordo: Caridea
Filum: Arthropoda
Upafilum: Crustacea
Kelas: Malacostraca
Ordo: Decapoda
Upaordo: Pleocyemata
Infraordo: Caridea
Klasifikasi
Phyllum
: Arthopoda (binatang berkaki ruas)
Sub phylum : Mandibula
Class
: Crustacea (binatang
berkulit keras)
Sub class : Malacostraca
(udang udangan tingkat tinggi)
Ordo/bangsa : Decapoda
(binatang berkaki sepuluh)
Sub ordo
: Natantia (mengerakkan
kakinya untuk
berenang)
Familie/suku : Palaemonidae
Genus/marga : Macrobrachium
Species/jenis : Macrobrachium rosenbergii (de
Man)
Morfologi
Tubuh udang
galah terdiri dari 2 bagian kepala dan dada disebut Cephalothorax serta
bagian badan dan ekor disebut Abdomen. Kepala dan badanya ditutupi oleh kulit
keras berupa kelopak kepala atau cangkang kepala yang disebut Carapace. Pada
carapace terdiri tonjolan runcing yang bagian atasnya bergerigi 12 – 15 buah
dan bagian bawahnya bergerigi 10-14 buah, disebut rostrum (cucuk kepala), yang
menjadi cirri khas udang galah disbanding udang air tawar lainnya bagian
badanya terdiri dari 6 ruas, sedangkan yang mempunyai sepasang kaki renang (pleipoda)
hanyalah 5 ruas, sehingga kaki renangnya berjumlah 10 buah (decapoda).
Seluruh badanya
terdiri dari ruas ruas (segmen) yang dibungkus oleh kerangka (eksoskeleton),
yang terbuat dari bahan semacam tanduk (chitin) yang diperkeras oleh
bahan kapur (kalsium karbonat).
Udang galah bersifat omnivora,
cenderung Nokturnal yaitu aktif pada malam hari. Secara anatomis dan morfologis jenis kelamin udang galah
dapat dibedakan dengan jelas, yaitu sebagai berikut :
a. Udang
Galah Jantan
Ø
Kaki capit
lebih panjang 1½ kali badannya
Ø
Tubuh langsing/ ramping
Ø
Alat kelaminnya
terletak pada pangkal kaki jalan kelima
Ø
Ada tonjolan
pada kaki jalan kelima
b. Udang
Galah Betina
Ø Lebih kecil dan lambat tumbuh
Ø Kaki capit kecil dan lebih pendek
Ø Kepalanya kecil
Ø Tubuhnya lebih
gemuk, karena ada ruang telur
Ø Letak kelaminya
pada kaki jalan ketiga
Tidak ada tonjolan pada kaki jalan kelima
http://sismibeltris.wordpress.com/2013/04/03/fly-ash-sebagai-adsorben/
A. Pengertian adsorbenAda beberapa pengertian tentang adsorben, yaitu :
Adsorben merupakan zat padat yang dapat menyerap komponen tertentu dari suatu fase fluida (Saragih, 2008). Kebanyakan adsorben adalah bahan- bahan yang sangat berpori dan adsorpsi berlangsung terutama pada dinding pori- pori atau pada letak-letak tertentu di dalam partikel itu. Oleh karena pori-pori biasanya sangat kecil maka luas permukaan dalam menjadi beberapa orde besaran lebih besar daripada permukaan luar dan bisa mencapai 2000 m/g. Pemisahan terjadi karena perbedaan bobot molekul atau karena perbedaan polaritas yang menyebabkan sebagian molekul melekat pada permukaan tersebut lebih erat daripada molekul lainnya. Adsorben yang digunakan secara komersial dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok polar dan non polar, berikut adalah defenisinya :
• Adsorben Polar disebut juga hydrophilic. Jenis adsorben yang termasuk kedalam kelompok ini adalah silika gel, alumina aktif, dan zeolit.
• Adsorben non polar disebut juga hydrophobic. Jenis adsorben yang termasuk kedalam kelompok ini adalah polimer adsorben dan karbon aktif (Saragih, 2008).
Defenisi lain mengatakan bahwa adsorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan diabsorpsi pada permukaannya, baik secara fisik ataupun dengan reaksi kimia. Adsorben itu sendiri harus memiliki kriteria yang baik.Adsorben yang baik memiliki beragam persyaratan seperti :
• Memiliki daya melarutkan bahan yang besar
• Selektif
• Memiliki tekanan uap yang rendah
• Sedapat mungkin tidak korosif
• Mempunyai viskositas yang relatif rendah
• Stabil secara termis
• Harga terjangkau
• Adsorben yang sering digunakan adalah air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar